Rabu, 02 Mei 2012

IMPLAN


I
Menurut penelitian terbaru terungkap ada risiko baru yang membahayakan akibat menjalani implan payudara. Wanita yang melakukan prosedur ini memiliki risiko lebih tinggi mengalami kanker langka di sekitar silikon payudara mereka.
Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat dalam laporannya menyebutkan, wanita dengan payudara yang dipermak lebih berisiko terkena kanker payudara langka. Badan ini menyarankan agar wanita dengan payudara implan harus memeriksakan diri secara rutin meski tidak ada gejala penyakit.
Protes terhadap keamanan implan payudara di Amerika Serikat telah berlangsung bertahun-tahun dan sempat dilarang pada 1992 akibat kebocoran silikon yang menyebabkan penyakit kronis.
"Kita tidak cukup tahu mengenai produk dan apakah aman digunakan," kata Amy Allina, Direktur Kebijakan National Women's Health Network.
Diperkirakan, 5-10 juta wanita di seluruh dunia menggunakan implan payudara dengan alasan kesehatan atau kecantikan.
Dalam laporannya, FDA menemukan 60 laporan terjadinya kanker kekebalan tubuh yang dinamai limfoma anaplastik sel besar (ALCL). Diketahui, pengembangan penyakit ini terjadi di bekas luka dekat implan payudara. Sedangkan jenis kanker ini sangat jarang ditemukan pada wanita yang tidak menggunakan implan, hanya terjadi pada tiga dari 100 juta orang.
"Kita membutuhkan lebih banyak data untuk lebih memahami masalah ini" Allina mengungkapkan, seperti dikutip CBC News.
Gejala kanker ALCL, termasuk pembengkakan atau rasa nyeri di sekitar daerah implan. Gangguan ini muncul antara satu hingga 23 tahun setelah perangkat tersebut dimasukkan. Allina menyarankan untuk menghubungi dokter jika wanita merasakan gejala tersebut. Perawatannya termasuk pengangkatan implan, kemoterapi atau radiasi.
Namun belum ditemukan apakah wanita yang menjalani implan payudara pasca-operasi pengangkatan payudara memiliki risiko lebih tinggi daripada mereka yang menanam implan demi alasan kosmetik.

II
Anda ketahui dulu fakta seputar implan payudara, seperti dikutip dari laman Shine:
1. Tidak bertahan selamanya
Menurut FDA, jika menjalani teknik implan payudara (silikon atau operasi), Anda mungkin akan memerlukan pembedahan tambahan dalam waktu 10 – 15 tahun kemudian. Hal ini bisa dikarenakan kemungkinan muncul komplikasi, seperti masalah ukuran payudara yang asimetri, timbul kerutan, dan lain-lain.
2. Berefek pada psikologis
Sebuah studi di American Journal of Epidemiology menemukan, dibandingkan dengan populasi umum, wanita dengan implan payudara, 73 persen lebih mungkin melakukan bunuh diri.
Namun, hal tersebut bukan hasil dari implan sepenuhnya. Hal ini terjadi akibat keinginan untuk melakukan implan tidak memecahkan masalah psikologis yang sudah ada sebelumnya. Seperti, kepercayaan diri rendah atau depresi. Sebaiknya lakukan konsultasi dengan psikolog terlebih dahulu sebelum menjalani operasi plastik apapun.
3. Sulit mendeteksi adanya gejala kanker payudara
Beberapa jenis implan silikon bisa menyebabkan sulit mendeteksi kanker saat mammogram secara rutin. Beberapa penelitian memperkirakan,