Di sebuah malam yang sangat sepi dan sunyi, dengan tak ada pacar bahkan teman dekat yang selalu ada di sampingku untuk bisa menemaniku melewati indahnya malam demi malam. Sungguh hari-hari yang sangat membosankan bagi aku dalam menjalani hidupku ini. Disaat teman-temanku sedang asyik-asyiknya berdua’an dengan pasangan mereka, aku hanya bisa berfikir dan berharap kalau suatu saat kelak nanti aku bisa sama seperti mereka, mempunyai pacar yang selalu ada untuk menemaniku melewati hari-hariku. Aku sadar, aku memang mempunyai banyak kekurangan, aku juga sadar kalau aku tidak sehebat dan seistimewa cowok-cowok lain yang bisa dan bahkan terlalu mudah untuk mendapatkan pasangan yang sesuai dengan mereka inginan. Terkadang aku iri kepada mereka, cowok-cowok yang mempunyai kelebihan dalam menaklukan cewek yang dia suka, bahkan tidak sedikit cowok yang mempunyai tidak cukup satu cewek dalam mereka sekali berpacaran. Mengapa semuanya ini tidak adil...?
Lemuel namaku, seorang murid yang masih duduk di bangku SMA disalah satu sekolah ternama di kotaku. Hari demi hari pun berlalu, aku sudah mulai lelah dengan keinginanku ini untuk mempunyai seorang pacar, bahkan tidak jarang aku berputus asa. Aku sering berfikir, apa lagi yangharus ku lakukan untuk bisa meraihnya? Mungkin aku memang di takdirkan dengan tanpa adanya pasangan hidup. Akhirnya aku pun mendapatkan sebuah motivasi dari seorang teman dekatku yang mengerti keinginanku ini. Sebagai mana hobi aku yaitu internetan, chattingan, smsan, dan semua media untuk obrolan aku lakukan. Dan hasilnya pun nol besar, aku tetap tidak bisa mendapatkannya. Tetapi aku tidak mau berputus asa lagi, aku terus dan terus mencoba supaya apa yang aku inginkan itu tercapai. Dan aku pun juga berjanji, apabila aku mendapatkan sebuah pasangan yang layak dan cocok dengan pribadi aku, aku akan serius dengan dia, aku tidak akan mempermainkan dia layaknya sebagian cowok yang hanya mempermainkan pasangannya.
Suatu hari yang indah akhirnya ku temukan pada hari itu juga, pada saatitu aku sedang asyik-asyiknya chatingan dengan teman-teman baruku yang aku dapat dari obrola aku dengan mereka. Sebenarnya aku adalah salah satu cowok yang sulit berbicara banyak, karena aku bukan tipe cowok cerewet, aku juga orangnya bisa dikatakan cowok yang cuwek. Mungkin karena sifatku itulah yang menyebabkan banyak cewek yang berfikir dulu waktu aku dekatin. Tapi aku tidak peduli dengan itu semua, aku mendapatkan seorang teman cewek dan aku mulai mengajaknya berkenalan,
“Hai, boleh kenalan kah? Siapa nama kamu?” tanya aku, dengan penuh harapan yang besar.
“Ya boleh, namaku Viana.” Jawab dia
“Vianna tinggal dimana? Dan umurnya berapa?” tanyaku, sambil ku tersenyum senang.
“aku tinggal di surabaya, umurku 15 tahun.” Jawabnya kembali.
Setelah ngobrol-ngobrol cukup lama melalui chatingan itu, akhirnya kita pun menjadi semakin akrab. Kita saling bercanda bersama dan kita saling membagi p